Untuk anda orang tua yang beragama islam dan mempunyai anak atau anda seorang guru dengan anak didik yang beragam islam, sudahkah anda mengenalkan tuhannya kepadanya? Itu menjadi kewajiban kita untuk mengenalkan allah kepada anak-anak kita, seperti yang telah diajarkan nabi kita, saat anak kita lahir langsung kit perdengarkan adzan.
Rasulullah SAW. pernah mengingatkan, untuk mengawali bayi-bayi kita dengan kalimat laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang kelak akan membekas pada otak dan hati mereka
Sekarang dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tak jarang mengakibatkan kita sebagai orang tua atau guru kurang tepat dalam mengenalkan allah. Sebagai contoh saat anak kita berbuat nakal, kita akan cenderung mengucapkan, "Ayo jangan nakal, itu dosa nanti kita oleh Allah dimasukan neraka lo!"
Haruslah kita berusaha mengenalkan allah pada sesuatu yang positif, suatu yang menyenangkan, bukanlah suatu yang menakutkan seperti ucapan kita "nanti kita oleh Allah dimasukan ke neraka lo!". Karena dengan sering kita menyebut Allah dalam hal yang negatif akan cenderung membuat anak untuk lari. Usahakan untuk menyebutkan nama Allah pada suatu yang menyenangkan karena itu lebih dapat menumbuhkan kecintaan kepada Allah.
Mengawali Bayimu dengan Laa Ilaaha IllaLlah
Rasulullah saw. pernah mengingatkan, "Awalilah bayi-bayimu dengan kalimat laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang perlu kita kenalkan di awal kehidupan bayi-bayi kita, sehingga membekas pada otaknya dan menghidupkan cahaya hatinya. Apa yang didengar bayi di saat-saat awal kehidupannya akan berpengaruh pada perkembangan berikutnya, khususnya terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan cara yang mengesankan.
Apabila anak sudah mulai besar dan dapat menirukan apa yang kita ucapkan, Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana mengajarkan untaian kalimat yang sangat berharga untuk keimanan anak di masa mendatang. Kepada Ibnu ‘Abbas yang ketika itu masih kecil, Rasulullah saw. berpesan:
"Wahai anakku, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kata ini sebagai nasehat buatmu. Jagalah hak-hak Allah, niscaya Allah pasti akan menjagamu. Jagalah dirimu dari berbuat dosa terhadap Allah, niscaya Allah akan berada di hadapanmu. Apabila engkau menginginkan sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau menginginkan pertolongan, mintalah pertolongan pada Allah. Ketahuilah bahwa apabila seluruh ummat manusia berkumpul untuk memberi manfaat padamu, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali apa yang telah dituliskan oleh Allah di dalam takdirmu itu.Juga sebaliknya, apabila mereka berkumpul untuk mencelakai dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakaimu sedikit pun kecuali atas kehendak Allah. Pena telah diangkat dan lembaran takdir telah kering." (HR. At-Tirmidzi).
Mengenalkan Sifat Allah Yang Pertama Kali Diperkenalkan
Sifat Allah yang pertama kali dikenalkan oleh-Nya kepada kita adalah al-Khaliq dan al-Karim, sebagaimana firman-Nya, "Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Ada 3 hal yang setidaknya dapat kita berikan kepada anak yang mulai bisa diajak bicara.
Pertama, memperkenalkan Allah kepada anak melalui sifat-Nya yang pertama kali dikenalkan, yakni al-Khaliq (Maha Pencipta).
Kedua, kita ajak anak untuk mengenali dirinya dan mensyukuri nikmat yang melekat pada anggota badannya.
Ketiga, memberi sentuhan kepada anak tentang sifat kedua yang pertama kali diperkenalkan oleh Allah kepada kita, yakni al-Karim. Di dalam sifat ini berhimpun dua keagungan, yakni kemuliaan dan kepemurahan.
Rasulullah SAW. pernah mengingatkan, untuk mengawali bayi-bayi kita dengan kalimat laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang kelak akan membekas pada otak dan hati mereka
Sekarang dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tak jarang mengakibatkan kita sebagai orang tua atau guru kurang tepat dalam mengenalkan allah. Sebagai contoh saat anak kita berbuat nakal, kita akan cenderung mengucapkan, "Ayo jangan nakal, itu dosa nanti kita oleh Allah dimasukan neraka lo!"
Haruslah kita berusaha mengenalkan allah pada sesuatu yang positif, suatu yang menyenangkan, bukanlah suatu yang menakutkan seperti ucapan kita "nanti kita oleh Allah dimasukan ke neraka lo!". Karena dengan sering kita menyebut Allah dalam hal yang negatif akan cenderung membuat anak untuk lari. Usahakan untuk menyebutkan nama Allah pada suatu yang menyenangkan karena itu lebih dapat menumbuhkan kecintaan kepada Allah.
Mengawali Bayimu dengan Laa Ilaaha IllaLlah
Rasulullah saw. pernah mengingatkan, "Awalilah bayi-bayimu dengan kalimat laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang perlu kita kenalkan di awal kehidupan bayi-bayi kita, sehingga membekas pada otaknya dan menghidupkan cahaya hatinya. Apa yang didengar bayi di saat-saat awal kehidupannya akan berpengaruh pada perkembangan berikutnya, khususnya terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan cara yang mengesankan.
Apabila anak sudah mulai besar dan dapat menirukan apa yang kita ucapkan, Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana mengajarkan untaian kalimat yang sangat berharga untuk keimanan anak di masa mendatang. Kepada Ibnu ‘Abbas yang ketika itu masih kecil, Rasulullah saw. berpesan:
"Wahai anakku, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kata ini sebagai nasehat buatmu. Jagalah hak-hak Allah, niscaya Allah pasti akan menjagamu. Jagalah dirimu dari berbuat dosa terhadap Allah, niscaya Allah akan berada di hadapanmu. Apabila engkau menginginkan sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau menginginkan pertolongan, mintalah pertolongan pada Allah. Ketahuilah bahwa apabila seluruh ummat manusia berkumpul untuk memberi manfaat padamu, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali apa yang telah dituliskan oleh Allah di dalam takdirmu itu.Juga sebaliknya, apabila mereka berkumpul untuk mencelakai dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakaimu sedikit pun kecuali atas kehendak Allah. Pena telah diangkat dan lembaran takdir telah kering." (HR. At-Tirmidzi).
Mengenalkan Sifat Allah Yang Pertama Kali Diperkenalkan
Sifat Allah yang pertama kali dikenalkan oleh-Nya kepada kita adalah al-Khaliq dan al-Karim, sebagaimana firman-Nya, "Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Ada 3 hal yang setidaknya dapat kita berikan kepada anak yang mulai bisa diajak bicara.
Pertama, memperkenalkan Allah kepada anak melalui sifat-Nya yang pertama kali dikenalkan, yakni al-Khaliq (Maha Pencipta).
Kedua, kita ajak anak untuk mengenali dirinya dan mensyukuri nikmat yang melekat pada anggota badannya.
Ketiga, memberi sentuhan kepada anak tentang sifat kedua yang pertama kali diperkenalkan oleh Allah kepada kita, yakni al-Karim. Di dalam sifat ini berhimpun dua keagungan, yakni kemuliaan dan kepemurahan.
Sumber : Hidayatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar